Wednesday, December 31, 2008

The Secret of Luck

Gue ngepost blog ini karena tadi tertarik aja abis ngebaca blog yang direkomendasiin Yahoo!

Why do some people have all the luck?

Professor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire mencoba untuk mencari dasar ilmu dari fenomena keberuntungan.

Lewat iklan di surat kabar dia mengajak orang2 yang dengan konsisten merasakan keberuntungan dan ketidakberuntungan. Ratusan orang tertarik dan menawarkan diri menjadi objek penelitiannya. Richard mewawancarai mereka selama beberapa tahun dan memantau kehidupannya serta mengikutsertakan mereka kedalam beberapa eksperimennya. Walau diri mereka sendiri tidak mengetahui penyebab keberuntungan atau ketidakberuntungan diri mereka, pikiran dan sikap merekalah yang mempengaruhi baik dan buruknya nasib mereka.

"Take the case of seemingly chance opportunities. Lucky people consistently encounter such opportunities, whereas unlucky people do not." said Richard.

Richard melakukan sebuah tes untuk mencari tahu apakah tes ini menunjukan perbedaan kemampuan mereka untuk memilih dan mengambil kesempatan. Ia memberikan orang yang beruntung dan tidak beruntung koran yang sama, dan ia meminta mereka untuk menghitung ada berapa banyak foto yang terdapat di koran itu. Secara diam2, Richard menaruh sebuah pesan di tengah2 koran itu yang bertuliskan: 'Tell the experimenter you have seen this and win $50'.

Pesan itu dibuat besar, sekitar setengah halaman koran itu. Dengan ukuran tulisan lebih dari 2 inci. Pesan itu dapat dengan mudah ditangkap oleh para pembaca di depan mukanya, namun para unlucky memilih untuk melewatkannya, di mana para lucky memilih untuk sadar akan pesan tersebut.

Orang2 yang tidak beruntung biasanya lebih tegang daripada orang2 yang beruntung, akhirnya kegelisahan mereka yang membuat mereka lebih memilih hal yang tidak diinginkan.

dan ini beberapa komen untuk blog sebelumnya yang mem-post 'The Secret of Luck' ini, yang menurut gue bagus dan benar:

Luck is when preparation meets opportunity.
Fortune favors the bold.
While it is better to be lucky than good, being both is best.
Sometimes, the luckiest person is just the best scorekeeper.

This makes perfect sense. There really is no such thing as “luck”, other than what we make of the world around us. Bad things happen to everyone, but it’s how those things are handled, and what is learned from them that makes a difference. It is no surprise that tense people, who tend to have a negative view of the world, are “unlucky”. A positive outlook goes a lot further than people imagine.

“I’m a great believer in luck, and I find the harder I work, the more I have of it.”Thomas Jefferson

“Luck is what you have left over after you give 100 percent.”Langston Coleman

“Success is simply a matter of luck. Ask any failure.”Earl Wilson

“The day you decide to do it is your lucky day”Japanese Proverb

“Being deeply learned and skilled, being well trained and using well spoken words; This is good luck”Buddha

“Shallow men believe in luck. Strong men believe in cause and effect.”Ralph Waldo Emerson

Do you see a trend? Work hard, get educated, be kind, and you will have all the luck you need.


Taken from:
neatorama.cachefly.net

The +- Adv.Team


Awalnya gue ga begitu ngerti juga secara kerja dan teknisnya BASIS, secara sie. gue ga begitu penting juga untuk urusin masalah begitu. Tapi gue orangnya ga suka kalau ga tau apa yang sebenernya gue kerjain. Jadi gue rajin dateng rapat dan bantu2 juga. Rapat selama liburan gue dateng terus. 8 juga tetep rame. Soalnya 2010nya sering bolak balik ke sekolah nyiapin tesis. Dan ga ada kerjaan juga di rumah. (Sebenernya sih banyak hehe). Ya kan bokap nyokap belum balik dr Haji.

Gue termasuk panitia yang nginep di Subangnya (lokasi BASIS). Jadi gue berangkat tgl 27 pagi. Yang nginep ada 16 orang, yaitu Irfan (Ketua), Ardi (Wakil Ketua), Haura (Bendahara), Fatimah dan Firda (Sie. Acara), Gue dan Lutfi (Sie. Pubdok), Indhra dan Manda (Sie. Konsumsi), Aya, Betary, dan Gina (Sie. Humas), Rendra, Noni, Hanif, Hanivi (Sie. Perlengkapan). Dan kita yang kerja keras di sana. Dari mulai dateng ke sekolah kita yang angkut2in sembako dari depan Masjid ke Bus yang lumayan jauh, yang 1 nya 8 kg! dan ada sekitar 100 kantong. Ada yang bawa sekaligus 2-4 kantong! Gue 2 aja udh cape. 16 kg. Akhirnya sebagian diangkut pake gerobak. Ckck.

Kita berangkat naik mobil sewaan. Dan bener2 sepanjang perjalanan mobil gue berisik banget. Cowo2nya cerewet (baca: Irfan, Lutfi, dan Ardi). Dan hebatnya topik yang dibahas dari awal mobil gerak ampe berenti ga berubah. haha. Mobil gue itu isinya Gue, Haura, Noni, Gina, and those three fussy boys. Kalau gak One Piece, Air Gear, itu2 aja. Sesampenya di sana, kita survey tempat terus nungguin yang Tesis 2010. Minta tolong panitia lokal turun2in sembako. Tanggal 27, jadwal BASIS cuma bagi2 sepatu. Disponsori oleh Tomkins. (hehe ngiklan). Sepatunya lumayan loh. Gue juga mau haha. Tugas gue kan dokumentasi, jadi gue ngerekam + foto2 kejadiannya aja. Gue bawa 2 alat dokumenter. Kamera digital sm Handycam. Tapi kamera gue dipake tuh Pubdok satu lagi. Aduh, Lutfi ga modal nih (hehe, peace).

Panitia yang duluan dateng, nginepnya di rumah warga. Ya kita ber16 ini. Rumahnya kecil. Gokil pula. 1 ruang ada tempat tidurnya, 1 ruang isiny karpet aja, 1 lagi tmp pohon pisang dan beras (baca: tempat sesajenan, cool huh?). Dan gak ada pintu, cuma tirai. Mana rumahnya kecil. Seru deh. Kamar mandinya juga, tempat mandinya GAK ADA pintu. Ga ada tirai, ga ada apapun itu. Cuma toiletnya aja yg ada, tp ga ada lampunya. Pokoknya kalau mau ke belakang harus ditemenin deh. Harus ada yang jaga2in. Terus karena tempat duduknya ga muat buat kita ber16, bapak yang punya rumahnya ngasih kita karpet terus kita gelar deh. Bisa tidur2an disitu. Pas dikasih waktu istirahat, gue ngusulin buat beli kartu remi. Terus si Lutfi beli. Pada main kartu deh. Gue sih ga main. Gue ga tertarik haha. Gue ga suka main kartu karena ga bisa. Akhirnya Hanif beli gaple, ampe 2 pak. Gue main deh (Y). Oh iya, dispensernya juga lucu. Yang biru artinya air panas dan yang merah artinya air dingin. Hehe

Sorenya abis bagi2 sepatu gratis, gue main sama anak2 warga sekitar. Terus kita foto2 bareng. Main perosotan, puter2an.
Lutfi: Ichi kan kaya. Punya pabrik kacang, haha
Gue: Ih! Apaan sih ah..
(Ada anak kecil denger kalau gue 'kaya')
Anak kecil: Kak, bagi uangnya dong.
Gue: Hah?
Anak kecil: Kakak ada uang kan? (gue dikejerin sambil nyodorin tangan)
Gue: Eh, iya ada.. Tapi di rumah hehe. Skg ga bawa.. (Pdhl di kantong gue saat itu ada 50rb haha)

Trus bagi2 susu, roti, baju gratis sambil belajar agama. Jalan dari lokasi Baksos ke rumah kita ngelewatin kandang ayam dan bebek. LUCU LUCU loh bebeknyaaaa. Kecil2 gitu. Dari depan rumah kita juga kita bisa liat pemandangan gunung. Sayangnya gue ga tau gunung apa. Terus pulang, istirahat, gue mandi ditemenin Manda. Mana Lutfi ngomong ama gue, “(siapanya gitu, gue lupa)..tinggal di desa kayak gini. Cewe ga boleh sendirian ke belakang. Soalnya pasti ada yang nungguin.” Gue ama Manda berkicau2 ada di kamar mandi haha. Menghilangkan rasa takut. MANA SABUN GUE SEBOTOL2NYA TUMPAH DI TAS SABUN GUE. Shower cap gue berlumuran sabun hue.

Yang paling seru tuh malem2. Karena kamar yang ada tempat tidurnya itu terletak di sebelah ruang sesajenan, cewe2 yang tadinya mau tidur di situ ga jadi. Soalnya takut haha. Emang gelap pula. Akhirnya Irfan tidur sendiri di situ. Gue tadinya mau tidur di ruang berkarpet. Tapi ga muat. Akhirnya cewe cowo selain Irfan, Noni, Indhra, dan Gina, tidur ngampar bareng2 di ruang tengah. Dibatesin pake tas haha. Gue tidur di antara Haura dan Manda. Cowo2nya sempet2nya makan Pop Mie malem2. Sekitar jam setengah 10 gitu kita mulai siap2 tidur abis bantu2 panitia lokal ngeberesin meja dan kursi, nyapu, ngepel, buat pengobatan gratis keesokan paginya. Begonya gue juga gua lupa bawa sendal. Selama 2 hari itu gue jalan bolak balik sana sini pake sepatu.

Pas bangun pagi2, badan gue bener2 serasa abis digebukin pundaknya. Sakiiiiiiiiiit. Dan ga cuma gue, kita ber16. Kayaknya sih gara2 kita ngangkat2 sembako 8 kg itu. Kita bangun jam 4.30. Dan gue kebangun sekitar jam 3 pagi gara2 ayam geblek yang udh mulai berbunyi jam 2. Mana ada pagi jam 2! Subuh aja jam 4! Jam 4an gitu udh banyak yg kebangun2 gara2 adzan. Abis itu gue main dulu di kamar, ngebangunin Irfan yg ga bangun2, sm Manda, Ardi, Haura. Dan pagi itu ga ada yang mandi lagi karena kita tau sedingin apa air itu. Abis itu mulai jalan deh ke lokasi buat bikin jalur sembako.

Kita ber16 bener2 ngerasa sebuah team. Yang emang bener2 kerja keras bareng2 dari awal. Akhirnya kita nyebut diri kita, Advance Team. Ada yang bilang Semi-quarter finalists juga. Dan karena ada seseorang (baca: Lutfi) yang selalu ngomong tentang “teori plus minus” di hampir setiap kegiatan kita, nama tim kita sekarang, +- Adv. Team. Kita jadi kompak ber16. Oh iya! Tapi nih ya ketua kita yang satu ini. Selama pra pelaksanaannya dia liburan ke Bali. Baru balik bener2 sehari sebelum berangkat. Tapi pas hari pelaksanaannya malah dia yang keliatan eksis. Yang kasih sambutan, diwawancara, ckck.

Pas sembako gue ga banyak kerja macem2. Gue cuma dokum. Gue main2 sama anak sekitar aja. Nah kan terus gue sm Irfan lagi istirahat berdua di depan GOR. Terjadi dialog dengan seorang anak bernama Keryeni, yang merupakan anak Desa Tambakmekar pertama yg jadi temen gue.
Karyeni: Itu pacarnya yah?
Gue: Eh? Hehe, iya.
Karyeni: Nikah?
Gue: HAH??
Karyeni: HAH?? (dia malah ikut kaget sama gue. zz)

Tapi gue sempet kerja pas pengobatan gratis. Terus ada nenek2 lansia, yang ga pendengarannya udh susah. Dan ga ngerti kita ngomong apa. Gue akhirnya ngomong pelan2 sama beliau pake basa sunda (Alhamdulilah gue bisa). Dan dia ngerti. Gue tuntun keluar, terus dia senyum, dan bilang "Nuhun, geulis." Gue tersentuh tau gak. Gue jd ngerti yang namanya bahagia buat orang lain dan diri sendiri.

Sebelum pulang gue, Irfan, Haura, ama Lutfi mesen bakso. Yang emang kita udh pengen banget beli bakso dari hari pertama. Eh pas baru aja abang baksonya masukin mie sm toge, panitia lagi foto2. Kita lari deh mau ikutan. Terus dilanjutin ngomong2 gitu dari panitia lokal, dr guru, terus evaluasi, lamaaaaaaaaaaaaaaa. Dan yang gue khawatirin cuma 1. BAKSO gueee. Selesai evaluasi kita ber4 lari ke abang baksonya yang masih dengan setia nungguin kita hehehehe. Abis makan bakso, gue naik mobil sendiri, dan langsung ke Bandung sama keluarga gue.

Gue seneng banget bisa nginep dan jadi salah satu dari 16 orang yg kerja keras untuk BASIS ini. Lumayan, liburan gue berkesan :) Makasih ya Adv. Team. Makasih juga PanBAS yang laaaain.



31 Desember 2008

Isti

countdown to the new year & 19 weeks anniversary, IstiIrfan

BASIS 2008

nb: Ultra Jaya dan Sari Roti bukan termasuk sponsor, hehe
BASIS : Bakti Sosial in Tesis

BASIS ini diselenggarakan oleh SMAN 8 Jakarta. Jadi, kita berbakti sosial sekalian anak 2010nya Tesis (Temu Sosial Ilmiah). BASIS ini dilaksanain di Desa Tambak Mekar, Subang, Jawa Barat pada tanggal 27 - 28 Desember 2008 lalu. Panitianya ada dari 2010 dan 2011. Gue termasuk panitia 2011nya dan gue adalah PJ sie. Pubdok. Hehe. Kan sekalian liburan. Kerjanya dokumentasi, foto2 aja ;p

Hari pertama jadwalnya adalah bagi2 sepatu gratis yang disponsori oleh Tomkins. Sistemnya pake kupon gitu. Sebelumnya, panitia udah ngasih kuponnya ke Kades dan beliau yang membagikan kupon itu per RT. Jadi yang dapet kupon bisa langsung datang ke tempat BASIS dan menukarnya dengan sepatu. Setelah acara pembukaan pembagian sepatu, para warga diarahkan ke tempat penukaran sepatu berdasarkan nomor sepatunya. Sebelumnya panitia juga udah mendata ukuran sepatu para warga yang akan dibagikan sepatu.

Panitia 2011nya juga bagi2 makanan, susu, dan baju gratis ke anak2 sekitar. Kebanyakan anak2 itu adalah yang ga dapet kupon untuk sepatu, maupun sembako. Jadi kita seneng2 bareng aja. Seneng rasanya berbagi kebahagiaan sm warga di sana (serius, ga lebay). Mereka juga seneng difoto2. Gue juga sempet main sama mereka (perosotan, puter2an).

Hari kedua jadwalnya adalah bagi2 sembako gratis dan pengobatan gratis. Pagi2, panitia 2011nya dateng ke lokasi dan mulai nyiap2in jalur untuk sembako. Lalu setelah acara pembukaan, sekitar pukul setengah 8, pembagian sembako dimulai. Sembako yang seberat 8 kg itu dibagikan kepada warga yang sebagian besar adalah lansia. Mereka ga selemah yang kita kira loh! Pembagian sembako dan pengobatan gratis juga menggunakan sistem kupon. Ga lama setelah itu, ada briefing dari dokter alumni SMAN 8 kepada para panitianya untuk menjelaskan teknis kerjanya saat pengobatan gratis. Ada yang jaga di depan GOR untuk registrasi masuk, ada yang tugas melakukan tensi darah pada warga, ada yang registrasi obat (gue kerja disini), dan ada yang tugas mencari obat, menakar obat, mem-packing obat, dan mengantarkannya kepada warga.

Setelah acara selesai, para panitia berfoto bersama lalu mengadakan evaluasi kerja pra-pelaksanaan dan saat pelaksanaan. Lalu kami dikoreksi oleh PO SMAN 8.

Menurut gue, BASIS adalah suatu ajang yang bagus untuk membiasakan para remaja seperti gue untuk peduli terhadap sesama khususnya warga yang membutuhkan. Berbagi apa yang kita miliki lebih kepada yang kekurangan, dimana hal itu menimbulkan kebanggaan dan kebahagiaan terhadap orang lain dan diri sendiri nantinya. Selain itu juga melatih kerja sama dan sistem kerja dalam suatu organisasi. Dan selama kita mengerjakan hal itu, kita juga mikirin perasaan orang lain.

Gue ga nyesel ikut BASIS. :)


Sunday, December 21, 2008

Gelang Persahabatan (& Handy Crafts)






Kenapa namanya gelang persahabatan sih? Ada yang tau ga?

Oh ya, btw, kayaknya gue telat ya? Musimnya anak2 bikin gelang ini tuh udah dari dulu ya? Gue baru suka sekarang hehe. Gue aja mulai bikin gelang ini gara2 temen gue bawa buku tentang cara bikin gelang ini. Beberapa hari setelah temen gue bawa buku itu ke sekolah, gue langsung niat cari di Gramedia. Terus langsung beli bahan2nya dan gue menikmatinya hehe. Gue suka handy craft. Terutama yang berhubungan sama benang dan sejenisnya. Gue suka ngerajut (baru yang satu tangan sih), nyulam, ngejahit, bikin boneka, dan sekarang nambah, jadi bikin gelang. Sekalian buat ngisi waktu luang liburan gue dan kalau gue lagi banyak pikiran dan ga ada kerjaan. Kadang gue bisa mikir sambil bikin gelang. Kan lumayan, ga wasting time juga ;p
Buat bahan2nya, gue paling suka beli di Hobby Craft. Warna dan jenis benangnya banyak. Alat - alatnya juga lumayan lengkap. Tapi kalau mau yang murah meriah mah ke Tebet juga banyak. Niatnya sih gue mau bikin beberapa gelang, terus mau dijual di toko gue. Atau gue jual di sekolah aja ya? Takut ga ada cukup waktu buat ngebuatnya hmm.

Gue suka kerajinan tangan gini dari waktu SD, sejak gue mau bikin sesuatu buat gebetan gue, dan nyokap gue bantuin gue bikin boneka kecil gitu. Pake kain flanel. (Masih inget gak ya dia sama boneka gue? Haha). Ya dan sebelumnya juga waktu 3 SD temen gue ada yg udah mulai buat2 gitu dr kain flanel. Gue tertarik. Jadi hobi bikin boneka. Mulai dari situ gue coba yang lain. Akhirnya nyulam. Terus ngerajut, diajarin nyokap. Gue punya 1 kantong plastik benang2 warna warni (udah ruwet semua. gue musti ngulur satu2 kalau mau make zz). Sama gue punya 1 kotak (bekas kotak sepatu gitu) kain flanel, warna warni. Jarum sih hoki2an aja dapetnya. Gampang ilang sih. Mau gue simpen juga ilang haha.

Gue cuma nge-attach foto gelang buatan gue, karena handycrafts gue yang lain udh ga tau kemana hehe.




21 Desember 2008
Isti
Happy birthday, Ayi!

Saturday, December 13, 2008

Supervising

Supervising? Jangan mikir jauh2 tentang kata2 itu. Emang sih ga begitu beda jauh sm kata 'Supervisor' kalau di kantor2. Hehe. Tapi maksud gue supervising disini tuh memantau hubungan antar teman. Just like what my now profile lists, I love relationship between people.

Gue baru sadar kalau gue suka memantau (bahasa kasarnya: ikut campur) masalah orang lain itu pas SMA. Padahal gue inget banget, gue mulai suka ngurus2in masalah orang tuh sejak SD. Dulu, waktu SD gue pernah buka konsultasi kecil2an. Jadi gue nyiapin catetan terus yang mau konsultasi ke gue, gue catet. Terus kira2 1-3 hari kemudian gue kasih solusinya. Hehe. Tepatnya gue mulai berlaku kayak gitu sejak kelas 4 SD. Gue mulai suka nasehatin orang (bahasa halusnya: memberi saran), sejak gue tau banyak temen gue yang suka curhat ke gue. Dan gue kadang bisa mikir layaknya gue ada di tempat dia. Gue suka menempatkan diri gue di situasi orang lain dan coba ngerasain hal yang sama dengan orang itu jadi gue bisa tau apa yang sebaiknya dia lakuin. Kelas 5 sm 6 gue hidup biasa2 aja. Terus melakukan hal itu, tapi gue ga sadar juga. Hal itu berlangsung sampe SMP. Di SMP gue ga bikin tempat konsultasi gitulah aneh aja. Tapi gue seneng jadi tempat curhat sahabat2 gue. Gue bisa pusing sendiri mikirin mereka. Padahal guenya ga ada hubungan sama sekali. Lebih sering mereka yang dateng ke gue walau sering juga gue yang cari tau. Tapi gue seneng sama kesukaan gue ini. Selain ngebantu orang, nambah pengalaman banget buat gue. Pas SMA, gue sadar emang ini kerjaan gue (kok jadi aneh ya) . Dan ditambah, cowo gue, juga sama sama gue. Bahkan lebih dalem pikirannya daripada gue (JAUH LEBIH DALEM). Gue seneng dapet partner buat ngelakuin kerjaan gue itu. Gue jadi sering tau masalah2 temen sekitar gue dan enaknya gue jadi tau apa yang sebaiknya gue lakuin dalam kondisi begitu yang ga semua orang lain tau. Dan gue juga lumayan bisa mancing2 orang. Hihi. Pernah coba? Gue pernah dalem semalem ngurusin beberapa temen gue dan itu super ribet soalnya selain gue harus mikir pake otak sm hati, jaga rahasia, juga harus ngomong sm kasih solusi yg meaning. Hihi but I really love something fun and interesting. And for me this job is.

Wait, wait..
After all, ngerti gak? Buat yang mungkin hampir ga pernah ngerasain gimana rasanya ngurusin orang, pasti ga ngerti. Gue juga bingung kenapa gue nulis blog tentang ini. Gue cuma seneng aja. Dari semua hal yang udh sering gue urusin, hampir ga ada yg ngerasa rugi kok, walau berbagi rahasia. Malah jadi dapet temen berbagi lebih banyak. Intinya: kita bisa dipercaya. But some of my closest friends believe that "You can't trust anyone in this world, fully, one-hundred percent, even to your parents or your really close friend"

13 Desember 2008
Isti

Being The Head of Family

Tanggal 1 Desember lalu, bokap nyokap gue Alhamdulilah pergi haji. Gue ikut seneng mereka bisa menjalankan perintah Allah untuk beribadah di tanah suci Mekkah.

Taaaaapi,
Gue harus jadi kepala keluarga di rumah gue dengan keberadaan 2 adik gue (1 SMP dan 1,5 tahun). Sampe sekarang, gue udah menjalani jabatan baru gue itu selama kurang lebih 2 minggu. Pernah ga jadi orang yang bertanggungjawab atas semua yang terjadi di rumah? Lumayan seru (haha). Tp ini masih untung, bokap nyokap gue masih bisa dihubungin lewat SMS bahkan telepon. Dan hal - hal yang musti gue kerjain:

- Ngurus uang (Uang belanja harian, uang bayaran les, uang bensin dan tol, uang pegangan, uang listrik, dan beberapa lagi)
- Memastikan rumah baik - baik saja (Padahal gue sibuk di sekolah. Suka ada kegiatan gitu)
- Ngurusin arah transportasi. (Supir musti kemana dulu, kesini kesana)
- Dan beberapa hal lain.

Seru sih seru. Tapi bagaimanapun pasti ada yg dikorbankan. Yeaaa even the simplest thing must be need sacrifices.

Masih ada 1 minggu lebih lagi sampe bokap nyokap gue pulang.
Tapi uang udah menipiiiiiiiiiiiiis. Akhirnya gue ngerasain kekhawatiran orang tua gue ngurusin uang haha. Tapi gue dikasih pegang ATM bokap. (Y)

Hehe. Doain rumah gue ga kenapa2 deh.
Ciao!~

13 Desember 2008
Isti
(Happy Wedding Anniversary Mom& Dad!)